ALUsebagai unit untuk melakukan perhitungan aritmatika seperti tambah,kurang,kali,bagi serta operasi logika seperti OR,AND,XOR,NOT. Adapun CU berfungsi untuk mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer. Ada satu unit lagi yang berfungsi membantu pelaksanaan operasi processor terhadap akses memori, yaitu register.
CU(control unit) adalah alat yang berfungsi sebagai unit control langsung dan menyelaraskan operasi-operasi dalam komputer (semua perangkat yang terpasang di komputer, mulai dari
Kontrolkognitif (Cognitive Control). Kemampuan individu utuk mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau memadukan suatu kejadian
PusatPendapatan mempunyai karakteristik: a. Unit pemasaran/ penjualan yang tidak mempunyai tanggung jawab atas harga pokok penjualan barang-barang yang dipasarkan. sehingga seolah-olah siapa saja yang bergelar kesarjanaan (sarjana apa saja) atau dipandang memiliki kompetensi lebih (kompetensi apa pun) dibandingkan dengan orang-orang di
Keduaaspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa.
Komputerini bekerja dengan skema aritmatika dan logika, dimana semua dilakukan dengan satu perhitungan saja. Sebab saat terjadi instruksi, sistem yang ada di komputer akan membaca sekali saja kemudian melakukan apa instruksi tersebut. Contohnya bisa ditemui pada komputer mini dan PC. 4. Komputer SIMD
dZ2V7h.
UNIT CONTROL Macam register yang digunakan Register alamat memori MAR dihubungkan dengan saluran alamat bus system. MAR menerapkan alamat didalam memori untuk operasi membaca dan menulis. Register buffer memori MBR dihubungkan dengan saluran data bus system. MBR berisi nilai yang akan disimpan di memori atau nilai terakhir yang dibaca dari memori. Program counter PC; menampung alamat instruksi berikutnya yang akan diambil. Register instruksi IR; menampung instruksi terakhir yang diambil. Proses tiga langkah karakteristik unit control Menentukan elemen dasar prosesor Menjelaskan operasi mikro yang akan dilakukan prosesor Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan unit control agar menyebabkan pembentukan operasi mikro Dua tugas dasar unit control Pengurutan unit control menyebabkan prosesor menuju sejumlah operasi mikro dalam urutan yang benar, yang didasarkan pada program yang sedang dieksekusi. Eksekusi unit control menyebabkan setiap operasi mikro dilakukan. Masukan-masukan unit control Clock/pewaktu pewaktu adalah cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah operasi mikro atau sejumlah operasi mikro yang bersamaan dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor. Register instruksi opcode instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan dilakukan selama siklus eksekusi. Flag flag ini diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi ALU sebelumnya. Sinyal control untuk mengontrol bus. Bagian bus control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement. Keluaran-keluaran unit control Sinyal control didalam prosesor terdiri dari dua macam sinyal-sinyal yang menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya, dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu. Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua macam sinyal control bagi memori dan sinyal control bagi modu-modul I/O Terdapat tiga macam sinyal control Sinyal-sinyal yang mengaktifasi fungsi ALU Sinyal-sinya yang mengaktifasi alur data Sinyal-sinyal pada bus system eksternal atau antar muka eksternal lainnya. Sinyal control yang dhasilkan oleh unit control menyebabkan terbuka dan tertutupnya gerbanga logika, dihasilkan pada perpindahan data dank e register dan operasi ALU. Model Unit Control
7 Pag e 7 dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan memori ”R- format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini tidak efisien. 2. Multi-Cycle CU Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing – masing output control line dapat ditentukan masing – masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing- masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU. Cara Kerja Unit Kontrol Ketika sebuah komputer pertama kali diaktifkan power-nya, maka computer tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan penyimpanannya. Program counter dari suatu computer menyediakan suatu cara untuk menyimpan lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah dengan memindah lokasi intruksi baru ke program counter sebelum pembacaan fetch instruksi dikerjakan. Sebuah intruksi merupakan kalimat imperatif pendek yang sudah dapat menjelaskan makna dari perintah tersebut. Suatu intruksi terdiri dari 1. subjek komputernya 2. verb suatu kode operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan 8 Pag e 8 3. objek operands yang mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory. Ketika intruksi-intruksi diterima oleh Control Unit, operation code akan mengaktifkan urutan logic untuk mengeksekusi intruksi-intruksi tersebut. Satu eksekusi program terdiri dari beberapa instruction cycle yang menjadi komponen penyusun dari program tersebut. Sedangkan untuk setiap instruction cycle terdiri dari beberapa sub cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, execute cucle, dan interrupt cycle. Setiap sub cycle ini disusun dari beberapa perintah dasar yang disebut micro operation. Fungsi Unit control Unit control bertanggung jawab pada pengoordinasian aktivitas dalam computer. Gambar memberikan gambaran terhadap keseluruhan fungsiperanan unit control. Sinyal-sinyal control disampaikanoleh unit control untuk mencapai hardwarelogic dalam prosesor dan unit-unit eksternal lainnya. Sinyal-sinyal yang memulai operasi-operasi dalam computer. Mikrooperasi- mikrooperasi dilaksanakan bila sinyal control yang relevan mengaktifkan titik-titik control. Memori utama dikontrol oleh dua sinyal control memory read dan memory write. Semua pengontrol IO menerima sinyal control yang terbanyak. Bagaimana unit control mengetahui sinyal control yang akan disampaikan? Dia mempunyai semacam daftar tugas yang diberitahu oleh program apa yang harus dikerjakandieksekusi. Gambar fungsi-fungsi unit control 9 Pag e 9 Pada table diberikan hubungan jenis-jenis instruksi dan aksi-aksi CPU. Prosesor mengeksekusi program dengan melakukan siklus-siklus instruksi seperti yang ditunjukkan pada gambar Setiap siklus instruksi terdiri atas beberapa langkah seperti yang ditunjukkan pada gambar Dua langkah pertamapengambilan instruksi dan decode instruksi diperlukan oleh semua instruksi. Ada tidaknya sisa langkah berikutnya adalah bergantung pada masing-masing instruksi. Hal ini dijelaskan pada table dan yang memberikan tindakan-tindakan yang diperlukan pada beberapa instruksi yang dikenal. NO TIPE INSTRUKSI TINDAKAN CPU KET 1 Transfer data Salin informasi; membaca dari sumber dan menulisnya ke target Sumber atau target atau keduanya bisa dari memori 2 Aritmatika Melakukan operasi ALU yang diperlukan dan men-set kode kondisi dan flag Operand-operand harus dibawa ke ALU jika tidak tersedia dalam ALU 3 Logika Sama dengan di atas Sama dengan di atas 4 Control Program Program counter diperbaharui Pencabangan 5 IO Memasukkan atau mengeluarkan data; melakukan siklus baca IO atau siklus bus tulis IO Melakukan transfer data 10 Pag e 10 Gambar Siklus instruksi Fungsi unit control secara keseluruhan dapat diringkaskan sebagai berikut 1. Mengambilmembaca instruksi 2. Mendekodeinterprestasi opcode dan mode pengalamatan 3. Membangkitkan sinyal control yang diperlukan sesuai dengan instruksiopcode dan mode pengalamatan dalam urutan waktu yang tepat agar mikrooperasi-mikrooperasi yang relevan dikerjakan 4. Kembali ke langkah 1 untuk instruksi selanjutnya Tabel langkah-langkah instruksi ADD, NOOP, HALT, dan SKIP NO ADD NOOP HALT SKIP 1 Ambil instruksi Ambil instruksi Ambil instruksi Ambil instruksi 2 Dekode instruksi Dekode instruksi Dekode instruksi Dekode instruksi 3 Kalkulasi alamat operand jika diperlakukan Ke siklus berikutnya 1. Reset flip- flop RUN 2. Ke siklus berikutnya 1. Increment Pc 2. Ke siklus berikutnya 4 Ambil operand - - - 5 Eksekusi operasi - - - 6 1. Simpan hasil - - - 11 Pag e 11 2. Ke siklus berikutnya Tabel langkah-langkah instruksi SKIPIFP, BUN,BZ dan BRAS NO Skip positive BUN BZ Branch and save 1 Ambil instruksi Ambil instruksi Ambil instruksi Ambil instruksi 2 Dekode instruksi Dekode instruksi Dekode instruksi Dekode instruksi 3 1. Jika tanda zero, increment PC 2. Ke siklus berikutnya 1. Alamat branch disalin ke PC 2. Ke siklus berikutnya 1. Jika akumulator zero, alamat branch disalin ke PC 2. Ke siklus berikutnya - 4 - operand ke PC - - Load alamat 5 - - - PC siklus berikutnya Tabel langkah-langkah instruksi LDA, STA, dan AND NO LDA STA AND 1 Ambil instruksi Ambil instruksi Ambil instruksi 2 Dekode instruksi Dekode instruksi Dekode instruksi 3 Ambil operand dari memori Simpan isi akumulator dalam lokasi memori Ambil operand 12 Pag e 12 4 1. Load oerand dalam akumulator 2. Ke siklus berikutnya Ke siklus berikutnya Lakukan operasiAND 5 - - hasil hasil berikutnya Mode pengalamatan memengaruhi seberapa cepat suatu siklus instruksi selesai. Gambar menunjukkan tiga kasus instruksi ADD yang berbeda. Selain pada sikus instruksi regular, unit control juga melakukan urutan-urutan tugas khusus tertentu seperti berikut ini 1. Urutan reset pada pengindraan sinyal reset 2. Pengenalan interupsi dan pencabangan ke ISR Interupt service routine 3. Penanganan situasi abnormal seperti pengenalan kegagalan hardware yang serius dan pengambilan aksi yangtepat seperti shutdown atau pengecekan mesin. Gambar variasi pada siklus instruksi ADD Urutan Reset
Control Unit CU Control Unit merupakan bagian yang berfungsi sebagai pengatur dan mengatur dan pengendali semua peralatan computer, Control Unit juga mengatur kapan alat input menerima data, mengolah, dan menampilkan proses serta hasil pengolahan data. Dengan demikian semua perintah dapat dilakukan secara berurutan tanpa adanya tumpang tindih antara satu perintah dengan perintah lainnya. Pada awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol control store. Beberapa word dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang dari word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari perangkat tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU, register instruksi, bus dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer modern, setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan CU sebagai pemantaunya supervisor. Tugas dari CU adalah sebagai berikut Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses. Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja. Menyimpan hasil proses ke memori utama. Proses tiga langkah karakteristik unit control Menentukan elemen dasar prosesor Menjelaskan operasi mikro yang akan dilakukan prosesor Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan unit control agar menyebabkan pembentukan operasi mikro Masukan-masukan unit control 1. Clock / pewaktu pewaktu adalah cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah operasi mikro atau sejumlah operasi mikro yang bersamaan dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor. 2. Register instruksi opcode instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan dilakukan selama siklus eksekusi. 3. Flag flag ini diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi ALU sebelumnya. 4. Sinyal control untuk mengontrol bus Bagian bus control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement. Keluaran-keluaran unit control Sinyal control didalam prosesor terdiri dari dua macam sinyal-sinyal yang menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya, dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu. Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua macam sinyal control bagi memori dan sinyal control bagi modu-modul I/O Macam-macam CU 1. Single-Cycle CU Proses di Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi yaitu di gerbang AND, dan pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya yaitu gerbang OR. Keempat jenis instruksi adalah “R-format” berhubungan dengan register, “lw” membaca memori, “sw” menulis ke memori, dan “beq” branching. Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini tidak efisien. 2. Multi-Cycle CU Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing-masing output control line dapat ditentukan. Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU. Implementasi Unit Kontrol 1. Implementasi hardwired Unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial. Sinyal-sinyal logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem komputer. Sinyal-sinyal input tersebut, seperti clock, flag, register instruction, dan sinyal kontrol merupakan input bagi unit kontrol untuk mengetahui status komputer. Sinyal keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan sistem kerja komputer. N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner. Setiap instruksi memiliki opcode yang yang berbeda-beda. Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik. Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-masing bagian. Masalah dalam Merancang Implementasi Hardwired Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya Sulit didesain dan dilakukan pengetesan Tidak fleksibel Sulit untuk menambahkan instruksi baru Jadi secara garis besar Intinya unit control merupakan rangkaian kombinatorial Sinyal-sinyal logika inputnya akan dikodekan menjadi sekumpulan sinyal-sinyal logika output yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke system computer Input unit control meliputi sinyal-sinyal register instruksi, pewaktu, flag dan sinyal bus control Sinyal-sinyal tersebut sebagai masukkan bagi unit control dalam mengetahui status computer Selanjutnya dikodekan manghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan system kerja computer n buah input biner akan menghasilkan 2n output biner setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda – beda opcode yang berbeda dalam setiap instruksi akan menghasilkan sinyal control yang berbeda pula pewaktu unit control mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodic pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing – masing bagian 2. Implementasi microprogrammed Implementasi yang paling reliabel saat ini adalah implementasi microprogrammed. Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program kontrolnya. Fungsi–fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol yang tersimpan pada unit kontrol. Selain itu, fungsi–fungsi pengontrolan tidak berdasarkan dekode dari input unit kontrol lagi. Teknik ini dapat menjawab kesulitan–kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired. Jadi secara garis besar Unit control memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program controlnya Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program control yang tersimpan pada unit control Fungsi-fungsi pengontrolan tidak berdasarkan decode dari input unit control lagi Teknik ini dapat menjawab kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired Cara Kerja Control Unit Ketika sebuah komputer pertama kali diaktifkan power-nya, maka komputer tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan penyimpanannya. Program counter dari suatu computer menyediakan suatu cara untuk menyimpan lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah dengan memindah lokasi intruksi baru ke program counter sebelum pembacaan fetch instruksi dikerjakan. Sebuah intruksi merupakan kalimat imperatif pendek yang sudah dapat menjelaskan makna dari perintah tersebut. Suatu intruksi terdiri dari 1. subjek komputernya 2. verb suatu kode operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan 3. objek operands yang mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory. Ketika intruksi-intruksi diterima oleh Control Unit, operation code akan mengaktifkan urutan logic untuk mengeksekusi intruksi-intruksi tersebut. Satu eksekusi program terdiri dari beberapa instruction cycle yang menjadi komponen penyusun dari program tersebut. Sedangkan untuk setiap instruction cycle terdiri dari beberapa sub cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, execute cucle, dan interrupt cycle. Setiap sub cycle ini disusun dari beberapa perintah dasar yang disebut micro operation. Sumber Wikimedia,
1. Pengertian Control Unit Unit kendali adalah salah satu bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan atau kontrol terhadap operasi yang dilakukan di bagian ALU Arithmetic Logical Unit di dalam CPU tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas bagian lainnya dari perangkat CPU. Unit kontrol atau yang sering dikenal dengan control unit, akan menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi dari memori yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya. Bagian CPU yang menyebabkan fungsi komputer tercapai ini mengeluarkan sinyal-sinyal kontrol yang bersifat internal bagi CPU untuk memindahkan data antar Register agar ALU melakukan fungsinya untuk mengatur operasi-operasi internal lainnya. Register, yang merupakan bagian dari unit kontrol, adalah tempat penyimpan data sementara dalam CPU selama proses eksekusi. Apabila terjadi proses eksekusi, data dalam register dikirim ke ALU untuk diproses, hasil eksekusi nantinya diletakkan ke register kembali. Unit kontrol akan menghasilkan sinyal yang akan mengontrol operasi ALU dan pemindahan data ke dan dari ALU. Unit kontrol juga mengeluarkan sinyal kontrol eksternal bagi pertukaran data memori dan modul-modul I/O. Prinsip kerja Control Unit Ketika sebuah komputer pertama kali diaktifkan power-nya, maka computer tersebut menjalankan operasibootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan penyimpanannya. Gambar Skema Control Unit 2. Tugas Control Unit Adapun beberapa tugas dari Control Unit Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses. Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika Menyimpan hasil proses ke memori utama. Tugas Control Unit memiliki 2 dua tugas dasar yang diantaranya Pengurutan unit control menyebabkan prosesor menuju sejumlah operasi mikro dalam urutan yang benar, yang didasarkan pada program yang sedang dieksekusi. Eksekusi unit control menyebabkan setiap operasi mikro dilakukan. 3. Jenis-jenis Control Unit • Single-Cycle CU Proses di CUl ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. • Multi-Cycle CU Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing-masing output control line dapat ditentukan. Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU; bukan instruksi cycle selanjutnya. 4. Control Logic Unit Control Logic Unit Unit kendali Logika bertugas untuk mengatur seluruh aktifitas perangkat keras di dalam komputer. Adapun tugas dari Contol Logic Unit diantaranya Memfetch suatu instruksi dari memori Memberi kode instruksi untuk menentukan operasi yang dilaksanakan Menentukan sumber dan tujuan data di dalam perpindahan data Mengeksekusi operasi yang dilakukan 5. Set Register Register prosesor, dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap nilai-nilai yang umum digunakan. Umumnya nilai-nilai yang umum digunakan adalah nilai yang sedang dieksekusi dalam waktu tertentu. Register prosesor berdiri pada tingkat tertinggi dalam hierarki memori ini berarti bahwa kecepatannya adalah yang paling cepat; kapasitasnya adalah paling kecil; dan harga tiap bitnya adalah paling tinggi. Register juga digunakan sebagai cara yang paling cepat dalam sistem komputer untuk melakukan manipulasi data. Register umumnya diukur dengan satuan bit yang dapat ditampung olehnya, seperti “register 8-bit”, “register 16-bit”, “register 32-bit”, atau “register 64-bit” dan lain-lain. Istilah register saat ini dapat merujuk kepada kumpulan register yang dapat diindeks secara langsung untuk melakukan input/output terhadap sebuah instruksi yang didefinisikan oleh set instruksi. untuk istilah ini, digunakanlah kata “Register Arsitektur”. Sebagai contoh set instruksi Intel x86 mendefinisikan sekumpulan delapan buah register dengan ukuran 32-bit, tetapi CPU yang mengimplementasikan set instruksi x86 dapat mengandung lebih dari delapan register 32-bit. 6. Jenis-jenis Set Register Register dibedakan menjadi beberapa jenis ataupun kelas, diantaranya Register Data yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat integer Register Alamat yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga untuk mengakses memori. Register General Purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan angka dan alamat secara sekaligus. Register Floating-Point yang digunakan untuk menyimpan angka-angka bilangan titik mengambang floating-point. Register Konstanta constant register yang digunakan untuk menyimpan angka-angka tetap yang hanya dapat dibaca bersifat read-only, semacam phi, null, true, false dan lainnya. Register Vector yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang dilakukan oleh prosesor SIMD. Register Special Purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan data internal prosesor, seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan status register. Register yang spesifik terhadap model mesin machine-specific register dalam beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang berkaitan dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap register langsung dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak menjadi standar antara generasi prosesor. Adapun jenis-jenis register berdasarkan tugasnya masing-masing, dibagi menjadi 5 bagian yaitu 1. Segmen Register. Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS, DS, ES dan SS yang masing-masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen. Register CS Code Segment digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS Stack Segment menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya. Register DS Data Segment biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah kecuali pada program residen. Register ES Extra Segment, sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu FS dan GS . 2. Pointer dan Index Register. Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP, BP, SI dan DI yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok ini secara umum digunakan sebagai penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di memory. Register SP Stack Pointer yang berpasangan dengan register segment SS SSSP digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register BP Base Pointer yang berpasangan dengan register SS SSBP mencatat suatu alamat di memory tempat data. Register SI Source Index dan register DI Destination Index biasanya digunakan pada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yang ditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu ESP, EBP, ESI dan EDI. 3. General Purpose Register. Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX, BX, CX dan DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian terdiri atas 8 bit. Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing register ini yaitu Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan. Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen. Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX. 4. Index Pointer Register Register IP berpasangan dengan CS CSIP menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi perintah selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register 32 bit. 5. Flags Register. Sesuai dengan namanya Flags Bendera register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan. Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah OF Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini akan bernilai 1. SF Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1 ZF Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1. CF Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1. Referensi 1. 2. 3.
karakteristik unit control memiliki langkah apa saja sebutkan